TEMPO.CO, Yogyakarta -- Tim penyelamat gabungan, yang dibentuk Kantor Resort Selo Taman Nasional Gunung Merapi, melakukan evakuasi pengangkatan tubuh pendaki yang terjatuh di kawah Gunung Merapi, Erri Yunanto, pada Senin, 18 Mei 2015. Adapun, Erri dipastikan telah dalam keadaan meninggal.
Martin Yanuar, salah satu relawan anggota tim Search Rescue Unit, mengatakan ada 70 orang yang terlibat proses evakuasi Erri. "Hari ini tim akan turun ke dalam kawah, anchor (jangkar pengikat tali) sudah dipasang," kata Martin kepada wartawan di Kampus Universitas Atma Jaya Yogyakarta pada Senin siang, 18 Mei 2015.
Erri yang masih tercatat sebagai Mahasiswa Semester VI, Jurusan Teknik Industri, Universitas Atma Jaya Yogyakarta, terjatuh ke dalam kawah puncak Merapi pada Sabtu siang, sekitar pukul 11.00, pada Sabtu 16 Mei 2015. Dia terpeleset saat hendak turun dari ujung salah satu sisi dinding kawah Merapi, yang biasa disebut Puncak Garuda, karena rapuhnya tanah berbatu di sana.
Martin mengatakan tim penyelamat menyusun strategi teraman untuk mengevakuasi mahasiswa asal Yogyakarta tersebut. "Posisinya di kedalaman sekitar 150 hingga 200 meter," kata Martin.
Tim penyelamat sempat memakai pesawat tanpa awak atau drone untuk mencari tubuh Erri. Tapi, menurut Martin, medan magnet di sekitar kawah merapi terlalu kuat sehingga gambar yang direkam kamera drone tidak jelas. "Baru bisa terlihat ketika kami memakai teropong binokular dari sekitar puncak," kata Martin.
Dia menjelaskan tim penyelamat, yang terdiri dari gabungan relawan dari 14 organisasi, berencana memakai strategi evakuasi manual. Mereka sudah menancapkan jangkar yang bisa mencengkeram lapisan tanah rapuh di sekitar dinding curam kawah merapi.